chekidiottttt!!
are you real friends or fake friends ???
CIRI PERTAMA
Fake Friend : Never ask for food
Real Friend : The reason you have no food
Misal kalian udah lama banget gak makan batagor goreng dari jaman baru lahir, misalnya. Udah ngantri panjaaaaang banget. Terus pas udah dapet, kalian baru makan satu gigitan. Eh, teman kalian datang tiba - tiba mungkin jatuh dari surga dihadapanmu #EIIYAA. Terus dia main samber aja batagor goreng itu sampai sisa satu mili diameter batagor goreng. Khusus buat lo seorang. Keliatannya emang gak tahu diri sih ya? Tapi inilah yang gue maksud dengan Real Friend. Dia gak akan sungkan gangguin kalian makan. Entah karena laper juga mungkin atau memang udah niat dari rumah mau ngerjain pas ketemu. Tujuannya apa? Supaya dapet moment menyenangkan bersama kalian. Bisa aja kan di tengah kelaparan itu kalian bisa rebutan batagor goreng. Kemudian bisa dingat sepanjang masa, cuma karena batagor goreng kalian jadi adu panco, misalnya. Daripada gak pernah nanya apalagi peduli mau makan apa. Ya kan? Bahkan kalian bisa saling gak tahu kalau misalnya salah satu diantara kalian ada yang alergi batagor goreng. Itulah bedanya. Fake friend biasanya jaim mau minta. Padahal bunyi perutnya dari 5 meter aja udah kedengeran.
Sementara itu.....
*nulis ini gue jadi laper*
CIRI KE DUA
Fake Friend : Never seen you cry
Real Friend : Cry with you
Ada temannya yang lagi sedih, malah sibuk sama gadget sendiri. Temannya lagi curhat, malah balik curhat. Lebih banyak lagi curhatnya, sampe lo sendiri lupa mau cerita apa. Gak jadi sedih itu mah, yang ada malah KZL (re: kesel). Pas lagi dibutuhiiiiiiin banget, butuh banget sampai ke ubun - ubun. Eh, adaaaaa aja alasannya untuk gak bisa ketemu. Jangankan ketemu, sekedar chatpun, gak dibaca. Telpon gak diangkat. Dengan berbagai alasan selain tangannya patah dua - duanya sampe gak bisa bales chat atau angkat telpon. Beda dengan teman yang ketika dibutuhkan langsung datang tanpa ba bi bu, tanpa bertanya ini itu. Cukup menyediakan pundak, lalu diam dan menangis bersama. Setelah selesai menangis, ia pun tidak memaksakan kalian untuk bercerita saat itu juga. Ia menunggu waktu kalian akan siap bercerita. Kapanpun itu.
CIRI KE TIGA
Fake Friend : Know about you
Real Friend : Write a book about you
Nah, ada yang menarik di sini. Teman yang palsu biasanya jika ditanya tentang kita. Cuma bilang dia suka warna merah, suka makan coklat, suka sama beruang, gak suka dibohongi, makanan favoritnya jengkol, dan seterusnya yang umum - umum saja dia itu juga cantik,pinter,baik,bersahaja,dan rajin menabung *eeh , tapi saat dibelakang lo justru dia orang yang paling semangat dan semakin didepan untuk membicarakan kejelekan lo , lebih tepatnya kejelekan yang dikarang dan dibuat-buat oleh dia . Beda sama teman real , benar benar teman yang bisa menjawab dengan panjang lebar sampe bisa dibuat buku. Ketika ditanya tentang kita dia bisa jawab, misalnya gini: "putri itu peak,bolot,idiot,gila,sinting,otaknya udah geser , dia bakal ngomongin yang jelek - jelek itu didepan lo didepan muka lo sambil tertawa jahat bahkan :'v, tapi saat di belakang lo justru dialah orang yang paling semangat untuk meng-agung2kan nama lo ke semua orang , contohnya :"enggak kok sebenernya amut itu baik kalo kamunya baik , dia asyik , seru anaknya , cepet nyambung , sepikiran *eet itu napa udh ganti nama:'v
Nah jadi, biasanya teman yang asli itu akan 'bercerita' dan menjelekkan lo didepan lo , tapi meng-agungkan lo dibelakang lo, bukan justru sebaliknya !!!
CIRI KE EMPAT
Fake Friend : Are around for a while
Real Friend : Are for life
Mau kalian masih miskin - udah kaya, masih oon - udah pinter, masih jelek - udah cakep. Semua gak ngaruh bagi teman yang sejatinya teman. Dia akan tetap di sekeliling ketika semua orang menjauh. Dia akan tetap di samping kita sekalipun kita dalam kesusahan, keterpurukan, dan apapun itu yang menyebalkan. Dia berteman untuk seumur hidup. Bukan dia orangnya, jika cuma berada di saat kalian senang. Kalian banyak uang. Kalian terkenal. Tapi begitu kalian jatuh, berada di kondisi terbawah, dia pergi. Dan ketika kalian sudah bisa bangkit, pastikan orang yang seperti ini kita titipkan saja dengan alien. Letakkan di lubang hitam yang paling hitam dari yang pernah ada. Karena orang yang kayak gini, ngelebihin tuna netra. Penglihatan yang rusak bukan cuma matanya, tapi juga hatinya.
CIRI KE LIMA
Fake Friend : Say 'I love you' in a joking manner
Real Friend : Say 'I love you' and they mean it
Pas lagi becanda biasanya si KW bilang 'gue kan peduli sama lo' atau 'gue kan sayang sama lo'. Beda sama yang pas lagi becanda bilang 'ngapain gue peduli sama lo, dih kayak gak ada kerjaan lain aja'. Padahal prilaku yang ditunjukkan jelas - jelas memberi tanda bahwa ia peduli. Eh, pas diledek malah gak mengakui.
Teman sejati gak akan mudah bercanda dengan kata - kata itu. 'Peduli' dan 'sayang' adalah dua kata yang seharusnya ditunjukkan, bukan diucapkan. Apalagi saat sedang bercanda. Dia akan mengeluarkan kata - kata itu pada porsi yang tepat. Bukan di sembarang tempat.
CIRI KE ENAM
Fake Friend : Will read this post
Real Friend : Will steal this post
Gue percaya, kalian yang memiliki teman sejati akan mencuri beberapa kata atau kalimat dari postingan ini. Bukan diam saja, hanya membaca, dan gak memberi satu kata pun untuk orang yang kalian anggap teman. Postingan ini dibuat pun dari hasil curian. Dan buat gue, ilmu adalah hasil curian yang bermanfaat. Apapun jenis ilmunya, dimanapun kita mendapatkannya, dan kapanpun kita memperolehnya.
...
Semua kembali ke pribadi masing - masing. Jika setelah membaca postingan ini lalu masih ragu dengan 'teman'. Coba cek mereknya, asli atau KW. Cek juga, sudah dianggap sejati atau malah sendirinya yang KW. Tapi mau gue tambahin juga nih, teman gue bilang: terkadang yang kita pikir KW bisa juga berubah seiring berjalannya waktu dan keadaan.
"Bercermin, bukan cuma dengan cermin. Bisa bercermin dengan alam. Bercermin dengan anak kecil. Bercermin dengan orang - orang yang kurang beruntung. Bercermin dengan orang sukses. Tapi, jangan lupa bercermin dengan diri sendiri."
Hati-hatilah memilih sahabat, karena sahabat bisa menjadi cermin pribadi seseorang. Apa pun itu, bersahabatlah karena Allah untuk mencari ridha-NYA.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusgue true friends ga nih? awas kalo enggak gue bunuh lo hahahahhaha
BalasHapusgue true friends ga nih? awas kalo enggak gue bunuh lo hahahahhaha
BalasHapusdih maksa amat sih lo ewhhh
Hapus